Di tengah kesibukan dan berbagai kegiatan yang ada di Ma’soem University, telah lahir seorang pengusaha muda berbakat dari sekian banyak mahasiswa yang unggul dan berprestasi yaitu Muhammad Izudin Muzaki. Seorang mahasiswa semester lima program studi Manajemen Bisnis Syariah berhasil menunjukan pencapaian yang belum bisa disaingi oleh mahasiswa lainnya.
Seorang mahasiswa kreatif Izudin Muzaki tidak hanya aktif dalam organisasi DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa), ia juga merupakan salah satu mahasiswa dengan IPK yang tinggi, hafidz Qur’an dan pengusaha muda yang berhasil mengembangkan bisnisnya melalui Inkubator Bisnis di kampusnya yaitu Ma’soem University. Prestasinya ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain, baik di dalam maupun luar kampus Ma'soem University.
Berasal dari Lampung, Izudin meninggalkan kampung halaman dengan tujuan agar bisa berhasil di perantauan. Alhamdulillah, Izudin berhasil menjadi salah satu mahasiswa penerima beasiswa Tahfidz di Ma’soem University dengan hafalan sebanyak 8 Juz. Dan tentu saja dengan hafalannya ini Izudin berhasil mendapatkan beasiswa tahfidz full selama 4 tahun.
Prestasinya tidak hanya terbatas dalam hafalan Qur’an saja, di semester kelimanya, Izudin berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3.8. Ini menegaskan bahwa dirinya adalah mahasiswa yang berdedikasi tinggi dalam urusan akademis. Aktivitasnya di luar kelas pun tak kalah mengesankan, dengan keterlibatannya yang aktif dalam organisasi mahasiswa DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) Ma’soem University.
Namun, menurut Izudin keberhasilan sesungguhnya bukan terletak pada prestasinya di dunia akademis, tapi dari keberhasilannya dalam bidang wirausaha. Minatnya yang besar terhadap dunia wirausaha mulai tumbuh di lingkungan kampus melalui Inkubator Bisnis Ma'soem University. Bersama bimbingan dari mentor-mentor terpercaya di Inkubator Bisnis, Izudin memulai perjalanan wirausaha sejak tahun 2021.
Dari tekad dan keterampilan yang terus berkembang, Izudin berhasil menciptakan usahanya sendiri di bidang makanan kecil. Kicaw - Kripik Cau, demikian ia namai, hadir dengan tiga varian rasa: Cokelat, Cheese Milk, dan Green Tea. Tak butuh waktu lama bagi brand ini untuk mencuri perhatian, dengan omzet bulanan yang kini mencapai lebih dari 2 juta Rupiah.
Keberhasilan ini tidak membuat Izudin berpuas diri. Sebaliknya, ia terus berupaya untuk mengembangkan usahanya lebih jauh lagi. Dengan bantuan mentor di Inkubator Bisnis Ma'soem University, Izudin menggali peluang-peluang baru dan strategi-strategi yang dapat meningkatkan daya saing Kicaw - Kripik Cau di pasaran.
Tidak hanya fokus pada aspek bisnis semata, Izudin juga sedang melangkah lebih jauh dengan mengejar Hak Kekayaan Intelektual untuk usahanya. Proses ini tentu tidak mudah, namun dengan dukungan penuh dari Inkubator Bisnis, Izudin yakin bahwa langkah ini akan memberikan perlindungan maksimal terhadap ide-ide cemerlang yang telah ia ciptakan.
Dengan begitu banyak pencapaian di tangannya, Izudin Muzaki adalah contoh nyata bagaimana pemuda berdedikasi dan berbakat bisa menggabungkan pendidikan, bisnis, dan spiritualitas dengan sukses. Perjalanannya bukan sekadar menunjukkan bahwa kualitas akademis dapat diiringi oleh kesuksesan bisnis, tetapi juga membuktikan bahwa mahasiswa mampu menjadi agen perubahan dan inovasi di tengah kampus. Semoga, kisah perjalanan Izudin Muzaki menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda yang tengah meniti karier mereka di dunia pendidikan tinggi dan wirausaha.