RajaKomen

Industri Halal Jadi Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi 8%, Kata Kepala BPJPH

13 Jan 2025  |  22x | Ditulis oleh : Admin
Industri Halal Dorong Pertumbuhan Ekonomi hingga 8%

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, optimistis bahwa industri halal akan menjadi elemen kunci dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Optimisme ini ia sampaikan saat meresmikan Asy-Syafi'iyah Halal Center (AHC) di Universitas Islam Asy-Syafi'iyah, Jakarta Timur, Rabu (8/1/2025).

"Dengan potensi besar ekosistem halal yang kita miliki, saya yakin industri halal akan memainkan peran penting dalam mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% pada 2028-2029," ujar Ahmad Haikal Hasan dalam peresmian tersebut.

Ia juga menyoroti data dari Indonesia Halal Markets Report 2021/2022, yang menyebutkan bahwa sektor ekonomi halal dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga USD 5,1 miliar atau sekitar Rp72,9 triliun setiap tahun melalui ekspor dan investasi. "Selain itu, Indonesia adalah pasar konsumen halal terbesar di dunia dengan sekitar 230 juta penduduk Muslim," tambahnya.

BPJPH, lanjutnya, terus memperkuat ekosistem industri halal dengan langkah strategis seperti penerapan program sertifikasi halal wajib dari hulu ke hilir, penguatan regulasi, edukasi, digitalisasi, hingga kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

"Produk-produk UMK yang bersertifikat halal kini mampu bersaing di pasar ekspor. Ini sejalan dengan amanat Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014, yang menegaskan bahwa sertifikasi halal tidak hanya melindungi konsumen tetapi juga meningkatkan nilai tambah secara ekonomi bagi pelaku usaha," jelas Ahmad Haikal, yang akrab disapa Babe Haikal.

Ia juga mengungkapkan bahwa ekspor produk halal Indonesia pada Januari–Oktober 2024 mencapai USD 41,42 miliar atau setara Rp673,90 triliun, dengan surplus neraca perdagangan sebesar USD 29,09 miliar.

Babe Haikal menekankan bahwa penguatan ekosistem industri halal akan semakin memperkokoh posisi Indonesia di kancah ekonomi halal global. "Permintaan terhadap produk dan layanan halal yang terus meningkat, ditambah posisi strategis Indonesia di pasar global, membuka ruang pertumbuhan pesat bagi perekonomian halal kita," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Babe Haikal mengapresiasi Universitas Islam Asy-Syafi'iyah atas perannya dalam mendukung pengembangan ekosistem halal. "Sebagai salah satu lembaga tertua di Indonesia, Universitas Islam Asy-Syafi'iyah memiliki potensi besar, terutama melalui organisasi seperti Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) dengan lebih dari satu juta anggota. Jika potensi ini dioptimalkan untuk mendukung sertifikasi halal, ekosistem halal kita akan tumbuh lebih cepat," paparnya.

Ia juga menegaskan bahwa tahun 2025 akan menjadi titik penting dalam perjalanan menuju target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo.

Acara tersebut turut ditandai dengan penandatanganan kerja sama strategis antara BPJPH dan Universitas Islam Asy-Syafi'iyah dalam bidang edukasi, literasi, publikasi, serta pengabdian masyarakat terkait produk halal.

Dailami Firdaus, Dewan Pembina Asy-Syafi'iyah Halal Center, juga menegaskan komitmen lembaganya dalam mendukung pengembangan SDM di sektor halal. "Kami akan terus membantu mencetak SDM yang kompeten di bidang jaminan produk halal dan mewujudkan visi besar Indonesia sebagai pusat halal dunia," ungkap cucu ulama besar KH Abdullah Syafi’i tersebut.

Ia berharap kehadiran Asy-Syafi'iyah Halal Center dapat memperkuat ekosistem halal nasional dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi serta cita-cita Indonesia menjadi pusat halal dunia.

Baca Juga: